SariAgri - Terong merupakan salah satu sayuran buah yang memang sudah tidak asing bagi masyarakat Tanah Air. Biasanya terong diolah menjadi menu makanan seperti terong goreng, terong balado dan lain-lain.

SariAgri - Terong merupakan salah satu sayuran buah yang memang sudah tidak asing bagi masyarakat Tanah Air. Biasanya terong diolah menjadi menu makanan seperti terong goreng, terong balado dan lain-lain.

Dari segi khasiat, terong juga berguna untuk menjaga gula darah, memberikan nutrisi otak, menjaga kesehatan kulit dan menurunkan berat badan. Selain itu, terong juga meiliki niai jual yang cukup tinggi jika dibudidayakan.
Budidaya terong tidak sulit karena bisa dilakukan baik di lahan luas maupun lahan yang sempit. Bagi masyarkat perkotaan yang tidak memiliki lahan luas, maka dapat melakukan penanaman terong di pekarangan rumah dengan polybag.
Ada beberapa kelebihan dari menggunakan polybag ini, salah satunya adalah murah dan sangat menghemat tempat. Selain itu, lebih mudah dalam mengontrol perkembangan dan melakukan pemeliharaan. Nah, Sobat Agri ingin tahu cara menanam terong di polybag? Yuk simal ulasannya di bawah ini:

1. Pemilihan varietas
Gunakan varietas unggul bermutu untuk memperoleh hasil yang optimal. Kementerian Pertanian telah melepas varietas unggul baru yang dianjurkan untuk dibudidayakan seperti terong panjang Hibrida varietas Ratih Ungu, Terong Hibrioda varietas Violet, Terong Hibroida Varietas Ratih Hijau-2, Terong Hibrida Varietas Prince, Orlando Green, San Siro, Ungu 05, Hijau 06, Kenari, Milano, SM 211 dan Antaboga-1.
2. Penyemaian
Penyemaian benih terong dapat dilakukan dalam pot tray, polybag kecil ukuran 15x15 cm atau di dalam tempat persemaian. Siapkan media semai terong yang terdiri dari tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Jangan lupa sekam agar tanah menjadi gembur.
Setelah itu masukkan media semai ke dalam pot tray atau polybag kecil berjumlah 1 biji per lubang. Jika disemai di bak persemaian, maka atur jarak semaian minimal 1 cm agar akar tanaman tidak saling melilit.
Hortikultura Setiap pagi dan sore hari percikan air ke persemaian agar tanah selalu dalam keadaan lembab, sehingga memicu pertumbuhan benih.
3. Penanaman
Setelah bibit berumur 20 hingga 30 hari atau telah memiliki 3 helai daun sempurna, maka pindahkan bibit ke dalam polybag yang berukuran 40x40 cm atau 40x50 cm yang telah diberi media tanam berupa tanah dan pupuk organik dan sekam 2:1:1. Pindahkan bibit secara hati-hati agar akar tidak putus, lalu padatkan tanah disekitar lubang tanam.
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan berperan penting dalam keberhasilan budidaya terong dalam polybag. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman yang dilakukan setiap hari pada sore dan pagi hari. Kemudian membersihkan gulma-gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
5. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian Hama dan Penyakit dapat dilakukan secara manual dengan membuang daun yang terserang. Selain itu, pengendalian juga dapat menggunakan bahan organik, salah satunya bawang putih untuk mengendalikan kutu kebul, semut dan kutu daun.
Cara pengendaliannya yaitu mengambil satu siung bawang putih, dipotong kecil-kecil lalu masukkan kedalam 200 ml air, diamkan selama 10 – 15 menit. Kemudian semprotkan langsung pada tanaman sampai tanaman tersebut basah. Lakukan penyemprotan 1 hingga 2 kali dalam seminggu
6. Panen
Panen dapat dilakukan pada umur 50 hingga 60 hari setelah tanam (HST) dan dengan intyreval 3 sampai 7 hari sekali. Terong dapat berproduksi hingga umur 5 hingga 6 bulan.
Petik buah dengan ciri-ciri warna buah cerah dan mengkilat dengan cara memotong tangkai buah 2 cm dari pangkal batang menggunakan pisau atau gunting. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi atau sore hari.
Semoga membantu Sobat Agri!

Video Terkait: